Banda Aceh – Dalam upaya penanganan Stunting di Kota Banda Aceh, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh siap jadi ibu asuh.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala DP3AP2KB Kota Banda Aceh, Cut Azharida saat menyerahkan bantuan bantuan pangan bagi penderita stunting di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke Kecamatan Syiah Kuala, Selasa (31/10/2023).
Secara berkala DP3AP2KB Kota Banda Aceh menyalurkan bantuan pangan bagi penderita stunting dan pemberian bantuan ini merupakan bentuk komitmen dalam penanganan stunting di wilayah Banda Aceh.
“DP3AP2KB Kota Banda Aceh merupakan salah satu OPD yang hari ini menjadi ibu asuh anak stunting di Kota Banda Aceh,” ujar Cut Azharida.
Cut Azharida juga mengakui kalau penanganan stunting tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri, namun butuh sebuah kolaborasi multi pihak dalam penanganannya.
“Berkolaborasi dengan pihak Puskesmas setempat maka akan mempermudah dalam pengawasan dan pendampingan penderita stunting,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Puskesmas Jeulingke, Rahmah kurniasih menyampaikan bahwa bantuan pangan yang diberikan oleh DP3AP2KB Kota Banda Aceh adalah bantuan yang kedua.
“Bulan lalu, DP3AP2KB Kota Banda Aceh juga telah menyerahkan bantuan pangan bagi penderita stunting di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke,” ungkapnya
Tercatat saat ini, penderita stunting di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke sebanyak 76 orang dan wasting ada 20 orang.
Selama ini petugas puskesmas telah melakukan pemantauan setiap bulan di posyandu, untuk balita-balita yang terdeteksi mengalami masalah gizi, dan stunting akan segera dilakukan intervensi.
“Bila terdeteksi maka kita lakukan konfirmasi ke rumahnya, bagaimana status mereka kondisi rumah PHBS kemudian, perilaku orang tua, apakah merokok, kemudian status anaknya apakah mendapatkan imunisasi lengkap, kemudian kita bekerjasama dengan Bidan desa, PKK dan kader untuk memantau pertumbuhan setiap bulannya,” terangnya.(Hus/Hz)