Kegiatan yang digagas oleh Fakultas MIPA yang bekerja dengan BMKG tersebut, dihadiri Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan beserta jajarannya, Wakil Rektor Bidang Perencanaan Kemitraan Bisnis Taufiq Saidi, Dekan FMIPA USK Taufik Fuadi Abidin, Kepala Stasiun Klimatologi Aceh Muhajir, dan tamu undangan lainnya.
Acara mengusung tema “Satu Langkah Seribu Dampak: peran pemuda sebagai pionir aksi iklim”, di awali dengan memukul rapai serta peluncuran aplikasi e-tikbroh.yak.
Ade Surya dalam sambutannya mengatakan sebagai mahasiswa, tentu tidak hanya bertanggung jawab terhadap pendidikan personal, tapi juga terhadap lingkungan di sekitar. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan literasi iklim atau pengetahuan tentang perubahan iklim.
“Perubahan iklim merupakan masalah serius yang sedang kita hadapi saat ini. Fenomena cuaca ekstrem, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan berbagai bencana alam lainnya,” kata Ade.
Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak bencana, kata Ade, literasi iklim menjadi sangat penting. Dengan memiliki pengetahuan yang cukup tentang iklim, dapat memahami pentingnya menjaga lingkungan dengan menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Sebagai mahasiswa, kita memiliki peran yang besar dalam menjaga lingkungan. Kita bisa mulai dengan hal-hal sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik, menggunakan transportasi ramah lingkungan, menghemat energi, dan lainnya,” jelasnya.
Kemudian, dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama dari semua pihak, termasuk kita para mahasiswa.
“Mari kita tingkatkan literasi iklim, berperan aktif dalam menjaga lingkungan, dan menjadi generasi yang peduli terhadap bumi ini,” harap Ade.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan, kegiatan tersebut di tunjukan kepada para pemuda dengan harapan informasi dapat tersampaikan kepada masyarakat.
“Kita mencoba membangun korelasi dengan generasi muda karena generasi muda masih energi, inovatif, dan dapat menyebarkan informasi kepada masyarakat,” ujarnya.
Di sampaing itu, tujuan kegiatan tersebut juga untuk membangun kepercayaan kepada masyarakat. “Harapanya genarasi muda menyebarkan informasi data dan pengetahuan di lingkungan masing-masing,” jelasnya. (cm)
