Banda Aceh – Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin membuka kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Manajemen Risiko yang digelar bagi pegawai perusahaan air bersih milik Pemerintah Kota (Pemko) pada Selasa, 12 Desember 2023, di aula Perumdam Tirta Daroy, kawasan Lampineung.
Turut hadir Sekdako Wahyudi, Dirut Perumdam Tirta Daroy T Novizal Aiyub beserta para Dewan Pengawas, Kepala BPKP perwakilan Aceh diwakili Darmawan dan jajarannya.
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Amiruddin meminta agar semua peserta yang sudah ditugaskan oleh manajemen Perumdam untuk dapat dikuti sebaik dan seserius mungkin hingga selesai.
“Sebab nanti kita akan ada pengetahuan yang memadai terkait dengan manajemen resiko. Apa itu manajemen resiko, bagaimana mengendalikan, bagaimana menyusunnya dan sebagainya,” ujarnya.
Ia melanjutkan, peserta diharap dapat memanfaatkan kesempatan dan waktu yang ada, sehingga selepas kegiatan tersebut tim teknis Perumdam Tirta Daroy (TD) sudah punya wawasan pengetahuan yg memadai terkait dengan manajemen resiko.
“Jangan sampai ada diantara karyawan perusahaan di tanya apa itu manajemen resiko? Tidak tau, kami tidak mempelajari itu pak, karena kami selalu main ke lapangan perbaiki pipa bocor, atau bagaimana air di wilayah wilayah itu masuk itu tugas kami,” tegasnya.
Menurutnya Amiruddin, bagaimana perusahaan yang bagus organisasinya dan bagus operasionalnya dimulai dari penyusunan rencana strategis bisnis. “Jadi dalam perusahaan ada istilah nya RSD, ada strategi bisnis, kemudian RBA, mulai dari penyusunan RBA kita bisa memperhitungkan resiko-resiko yang akan terjadi atau kemungkinan terjadi dan bagaimana mengatasinya.”
Kemudian, lanjutnya lagi, apa langkah-langkah yang perlu dilakukan sehingga kelangsungan perusahaan tidak terganggu merupakan tujuannya manajemen resiko.
“Apapun yang terjadi kita sudah dapat mengantisipasinya atau sudah ada cara cara mengantisipasinya. Mulai dari perencanaannya atau pelaksanaan perencanaan manajemen resiko yang sangat terkait dengan pengendalian perusahaan, sehingga bagaimanapun resiko mungkin terjadi kita dapat mengendalikan,” jelas wali kota.
Amiruddin juga menekankan agar segala materi yang tersaji dapat dipahami dengan baik. Sehingga perjalanan perusahaan sebagaimana yang diharapkan dapat berjalan dengan baik dan dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah lebih maksimal lagi.
“Karena bagaimanapun suatu daerah yang kalau masyarakat bertanya, pertama menanyakan itu terkait airnya. Airnya bagaimana, kalau airnya bagus ini persoalan baik. Listriknya seperti apa, dan baru proses lainnya. Pertama air ini memang sangat penting di dalam pemerintahan dan masyarakat, kalau pelayanan airnya sedang baik itu menandakan bahwa pemerintah sudah baik. Kalau airnya masih amburadul ini diyakini bahwa secara keseluruhan dan itu belum terbaik,” ucapnya.
Ia juga mengatakan selama ini pelayanan air minum di Banda Aceh semakin besar. Bukan hanya tuntutan pemenuhan jangkauan layanan akan tetapi juga pemenuhan tuntutan, pemenuhan kualitas untuk pelanggan.
“Kualitasnya untuk masyarakat harus lebih baik dan terus lebih baik. Yang terpenting airnya ada, kemudian setelah itu yang penting cukup bagi masyarakat, dan kemudian yang berikutnya tidak keruh airnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Dirut Perumdam TD, T Novizal Aiyub mengatakan, pihaknya bertekad Tirta Daroy akan menjadi andalan di bidang penyediaan air di Banda Aceh. “Kami juga dapat berkolaborasi dan berkontribusi dengan Pemko, untuk membangun Banda Aceh yang lebih baik lagi.”