Ngopi Aceh Damai, Ajak Masyarakat Bijak Bermedsos Menyongsong Tahun Politik

  • Bagikan
Ngopi Aceh Damai, Ajak Masyarakat Bijak Bermedsos Menyongsong Tahun Politik


Banda Aceh – Ngopi Aceh Damai, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Aceh bekerjasama dengan Bakesbangpol Kota Banda Aceh menggandeng Mahasiswa, Parpol, LSM/Ormas, RAPI, FKDM dan tokoh pemuda dalam diskusi santai yang dilaksanakan di 3 in 1 Coffee pada Rabu (1/11/2023).

Mewakili Kepala Bakesbangpol Aceh, Kabid Wasnas dan Penanganan Konflik Kesbangpol Aceh, Dedy Andrian, SE, MM dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan ngopi damai ini adalah untuk berdiskusi secara santai terkait isu-isu saat ini secara terukur dan serius.

“Kita berharap setelah kegiatan ini dapat mencegah potensi konflik serta meningkatkan kewaspadaan kita akan konflik selama menjelang hingga selesainya pesta demokrasi nanti,” ungkap Dedy.

Menurutnya pemuda sebagai elemen bangsa memiliki peran yang strategis dalam menentukan perjalanan arah bangsa. Generasi muda diharapkan terlibat aktif dalam memelihara kondisi yang damai dan harmonis.

Dalam Ngopi Aceh Damai yang mengangkat tema Bijak dan Cerdas Bermedia Sosial sebagai Upaya Cegah Konflik Menghadapi Tahun Politik tersebut Sekretaris Badan Kesbangpol Ir. Yustanidar bertindak sebagai moderator dan dipematerikan oleh Kepala Bakesbangpol Banda Aceh Heru Triwijanarko, S.STP, M.Si dengan materi Antisipasi Penyebaran Berita Hoaks dalam Rangka Merawat Situasi Damai, Kepala Diskominotik Banda Aceh Fadhil, S.Sos, MM dengan materi Regulasi Informasi dan Transaksi Elektronik dan Adi Warsidi, ST sebagai Koordinator Wilayah Sumatera AJI dengan Etika Bermedia Sosial.

Heru Triwijanarko dalam paparannya menyampaikan bahwa tantangan saat ini ialah politik identitas, hoaks, isu SARA, ketidaknetralan birokrasi, buzer, siap menang tidak siap kalah, ketidaksiapan penyelenggara dan persoalan logistik.

“Oleh karena itu pemerintah berkewajiban melakukan sosialisasi terhadap penyedia
aplikasi media sosial agar lebih intens dan selektif untuk mencegah penyebarluasan hoaks melalui aplikasi mereka. Serta para tokoh dan elit pemimpin bangsa harus dapat menjadi contoh bagi rakyat atau komunitasnya dengan menjalankan cara-cara atau metode anti-hoaks dalam kontestasi politik yang dijalani,” jelasnya.

Di akhir, materi Etika Bermedia Sosial disampaikan oleh Adi Warsidi, ST sebagai Koordinator Wilayah Sumatera AJI. Ia berpesan tetap jaga etika bermedia sosial.(Hus/Hz)

  • Bagikan